Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

Teori Terbentuknya Alam Semesta

TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA, TATA SURYA, DAN BUMI Oleh; Achmad Marzuki BAB I PENDAHULUAN Rasa ingin tahu ( curiosity ) selalu muncul ketika kita dihadapkan pada alam semesta yang di dalamnya mengandung banyak misteri. Curiosity manusia dapat mengubah no thing menjadi know a lot of thing. Rasa ingin tahu jugalah yang memunculkan pelbagai penelitian serta pengujian dari hipotesa akhir dan bila hal itu terbukti kebenarannya maka akan terbentuk suatu bidang ilmu. Curiosity tidak hanya tertanam dalam benak pikiran ilmuan dan peneliti namun juga tertanam subur pada anak-anak. Mereka seringkali menanyakan sesuatu yang tak disangka-sangka dan kita kebablakan untuk menjawabnya. Yang perlu diingat jangan sekali-kali memberikan jawaban tanpa pengetahuan karena jawaban anda akan selalu diingat dengan kuat. Curiosity tercerdas dimiliki oleh para ilmuan astronom dahulu. Mereka sangat terangsang otaknya dengan melihat sesuatu yang sangat sulit dijangkau jasmani. Namun berkat pemikirannya sekara

PENDEKATAN KEILMUAN

DARYO SUSMANTO MENJAWAB PENDEKATAN KEILMUAN Pendekatan Deduktif, Induktif, Rasionalisme, dan Empirisme Pendekatan deduktif kerap dikontraskan dengan pendekatan induktif. Pendekatan Deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Dari segi bahasa, deduktif atau deduksi berasal dari Bahasa Inggris, yaitu deduction yang artinya penarikan kesimpulan-kesimpulan dari keadaan-keadaan umum atau menemukan yang khusus dari yang umum. Pendekatan deduktif juga diartikan sebagai cara berpikir dimana pernyataan yang bersifat umum ditarik suatu kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan dalam pendekatan deduktif biasanya menggunakan pola pikir silogisme yang secara sederhana digambarkan dalam penyusunan dua buah pernyataan (premis mayor dan premis minor) dan sebuah kesimpulan. Pendekatan Induktif merupakan pendekatan yang digunakan

Kebenaran, Filsafat, dan Filsafat Ilmu

Daryo Susmanto Menjawab Pertanyaan Filsafat Ilmu Kebenaran Ilmiah (Akal) dan Kebenaran Agama (Wahyu)            Sebelum menjawab apa itu kebenaran ilmiah dan kebenaran agama, akan dikupas dulu apa itu kebenaran. Kebenaran kerap diartikan sebagai kesesuaian antara apa yang sering diklaim sebagai diketahui dengan kenyataan yang sebenarnya. Pengertian ini sesuai dengan pendapat dari Aristoteles. Sementara itu, Bradley seperti yang dikutip oleh Imam Mawardi dalam artikelnya, “Kebenaran dalam Perspektif Filsafat Ilmu” mengatakan bahwa kebenaran itu adalah kenyataan. Kenyataan yang dimaksud tidak selalu sesuatu yang harusnya terjadi, tetapi tetapi segala sesuatu yang terjadi termasuk ketidakbenaran (keburukan) itu sendiri. Jadi, masih dari sumber yang sama, ada dua pengertian kebenaran, yaitu kebenaran yang dalam arti sesuatu yang nyata-nyata terjadi dan kebenaran dalam arti lawan dari ketidakbenaran (keburukan).                         Lalu, apa maksud dari kebenaran ilmiah (akal)? Kebenar