ATLAS DAN GLOBE
ATLAS DAN GLOBE
a. Pengertian dan Fungsi Atlas
Atlas merupakan kumpulan peta yang
dijilid sebagai sebuah buku. Nama atlas berasal dari nama dewa bangsa Yunani,
yaitu Atlas, dewa yang memegang bumi di atas pundaknya. Pada umumnya peta-peta
dalam atlas disusun secara teratur menurut pembagian wilayah dalam suatu
negara, dan wilayah pada masing-masing benua. Dengan susunan seperti itu akan
memudahkan bagi orang yang membutuhkannya. Atlas terbitan baru ada yang sudah
dilengkapi dengan gambar, tabel, dan indeks untuk nama-nama yang terdapat dalam
atlas. Oleh karena atlas merupakan kumpulan peta, maka atlas dapat berfungsi
sebagai sumber data. Data yang dapat diperoleh dari atlas antara lain: data
kependudukan, jalur transportasi, daerah wisata, hasil bumi, hasil tambang, dan
lain-lain. Fungsi atlas lainnya adalah sama dengan fungsi peta. yaitu
memberikan informasi tentang gambaran konvensional muka bumi.
b. Jenis Atlas
Di toko buku terdapat bermacam-macam
atlas seperti gambar berikut ini.
Menurut tujuan dan isinya atlas dibedakan menjadi:
1. Atlas referensi, yaitu atlas yang digunakan untuk
mengetahui kenampakan geografi dan batas negara (wilayah).
2. Atlas pendidikan atau atlas sekolah. Peta-peta pada atlas
ini dibuat sederhana dan tidak terlalu kompleks, untuk keperluan pendidikan di
sekolah. Atlas jenis ini umumnya menggambarkan pola persebaran keadaan geogafis
(relief, iklim, tanah, tumbuhan, penduduk) dan memuat berbagai wilayah atau
negara.
3. Atlas tematik, yang berisi
peta-peta dengan tema tertentu, misalnya peta pariwisata, peta pertanian, peta
persebaran penduduk, dan lain-lain. “Atlas Mira” misalnya, berupa atlas khusus
memuat peta-peta geografi fisik dunia. Daftar isi memuat judul peta dan
halamannya.
Contoh:
India …………. 11. Artinya peta India
berada di halaman 11
Natuna ……….. 8. Artinya peta Natuna
berada di halaman 8.
Halmahera ….. 25. Artinya peta
Halmahera berada di hal.25
Oleh karena itu Jika kalian
menggunakan atlas, mulailah dengan memperhatikan daftar isi. Dengan demikian
kalian tidak akan membalik-balik atlas untuk menemukan peta atau obyek yang
dicari. Pernahkah kalian menggunakan daftar isi pada atlas? Untuk membaca peta
dalam atlas dicantumkan pula keterangan atau legenda. Legenda pada atlas
menjelaskan simbol-simbol yang digunakan dalam atlas tersebut. Untuk peta-peta
tematik penjelasan simbol yang digunakan tercantum pada lembar peta yang
bersangkutan. Indeks yang tercantum dalam atlas bertujuan untuk memudahkan
pengguna atlas mencari letak sebuah obyek geografi. Ada dua cara penyusunan indeks,
yaitu cara koordinat dan cara kolom dan baris dalam peta. 1). Penyusunan indeks
dengan cara koordinat Berikut ini adalah contoh penyusunan indeks dengan cara
koordinat. Halaman garis garis
2). Penyusunan indeks dengan model kolom dan baris Berikut ini adalah contoh penyusunan indeks peta model kolom dan baris pada halaman peta.
C. Globe
1) Pengertian Globe
Kalian tentu pernah bermain di malam
hari ketika bulan purnama. Bulan di kala itu bersinar cemerlang, dan tampak
bulat berkilauan. Bulan bercahaya karena memantulkan cahaya matahari yang
diterimanya. Bumi Jika dilihat dari ruang angkasa bentuknya juga bulat seperti
bola. Tiruan bola bumi dalam bentuk kecil disebut globe. tersebut diukur dari
kemiringan sumbu bumi yang membentuk sudut sebesar 66½° terhadap bidang datar
(bidang horisontal). Berdasarkan penelitian para ahli ternyata bumi tidaklah
bulat sempurna, tetapi pepat pada kedua kutubnya, akibat rotasi bumi. Menurut
Havyford, (1909): Jari-jari bumi di ekuator = 6378 km. Jari-jari bumi di kutub
= 6357 km Keliling ekuator (lintang 0°) = 24.900 mil. Keliling meredian =
24.860 mil Dimanapun kalian melihat globe tentu tidak berdiri tegak, melainkan
condong atau miring terhadap bidang datar. Kemiringan bumi tersebut meniru
keadaan aslinya yaitu miring terhadap bidang lintasannya ketika beredar
mengelilingi matahari. Kemiringan tersebut diukur dari kemiringan sumbu bumi
yang membentuk sudut sebesar 66½° terhadap bidang.
2). Garis Lintang dan Garis Bujur
Garis lintang dan bujur adalah jaringan garis yang saling berpotongan tegak
lurus yang tergambar pada globe atau peta. Kedua garis ini berguna untuk
menentukan letak suatu tempat di permukaan bumi. Garis bujur berupa garis lurus
yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan bumi. Semua garis bujur sama
panjang. Garis bujur disebut juga garis meridian. Karena bumi berbentuk bulat,
maka garis bujur ada 360º. Garis bujur utama, yang disebut Bujur 0° dibuat
melalui Kota Greenwich, sebuah kota kecil di pinggiran Kota London, Inggris.
Garis bujur yang terletak di sebelah
timur Greenwich disebut Bujur Timur (BT) dan garis bujur yang terletak di
sebelah barat Greenwich disebut Bujur Barat (BB). Garis bujur timur dimulai
dari Bujur 0° BT hingga 180°BT. Garis bujur barat juga dimulai dari Bujur 0° BB
hingga 180°BB. Garis bujur 180° BT bertemu (berimpit) dengan garis bujur 180°BB
di Samudera Pasifi k. Garis bujur tersebut merupakan garis batas tanggal
internasional. Garis lintang berupa garis lurus dengan arah timur barat,
membagi bumi menjadi bagian utara dan selatan. Garis ini tergambar di permukaan
globe membentuk lingkaran penuh. Garis lintang yang membagi bola bumi menjadi
dua bagian sama besar antara belahan bumi utara dan belahan bumi selatan adalah
garis lintang 0°. Garis lintang 0° disebut juga garis katulistiwa atau garis
lini atau garis ekuator. Di bumi terdapat beberapa garis lintang istimewa yaitu
garis lintang 0°, 23½°, 66½°, garis lintang 90°.
Garis lintang 0° disebut garis
ekuator. Garis lintang 23½° disebut garis balik, sedang garis lintang 66½°
disebut garis lingkaran kutub. Garis lintang 90° adalah titik kutub. Mengapa
garis lintang 23½° LU maupun 23½° LS merupakan Gambar. 6.12 Globe seperti
kedudukan bumi sebenarnya (miring 66 ½°) Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII 104
garis lintang istimewa? Karena kedua garis itu merupakan batas peredaran semu
matahari. Dilihat dari bumi seolah-olah matahari beredar dari ekuator menuju ke
utara hingga garis lintang 23½° utara. Sampai di garis lintang ini matahari
tidak terus ke utara tapi balik lagi ke selatan menuju khatulistiwa (0º), terus
ke selatan sampai garis lintang 23½° selatan. Setelah sampai di garis lintang
23½° selatan matahari tidak terus ke selatan, tetapi balik lagi ke utara menuju
khatulistiwa (0º) dan terus ke lintang 23½° utara lagi. Itulah sebabnya garis
lintang 23½° disebut garis balik.
Jika kalian tinggal di kutub utara atau kutub selatan, kalian akan mengetahui bahwa dalam satu tahun (365 hari) hanya terdiri atas sekali siang dan sekali malam hari. Siang hari di kutub sama dengan 6 bulan di Indonesia dan malam hari di kutub sama dengan 6 bulan di In do ne sia. Matahari tidak pernah berada di atas kepala, tetapi setinggi-tingginya hanya sepenggalah (23½°). Itulah sebabnya di kutub suhu udara begitu dingin. Pada musim dingin, orang yang menangis air matanya akan segera membeku, berubah menjadi es. Dengan demikian, berbahagialah menjadi bangsa Indonesia yang selalu mengalami siang dan malam setiap hari.
3) Informasi Geografis dari Globe
a) Mengetahui letak astronomis suatu tempat Dengan adanya garis lintang dan garis bujur yang terdapat pada globe dapat digunakan untuk menentukan letak astronomis suatu tempat.
Contoh:
Kota A terletak di 6° LU dan 115° BT
Kota B terletak di 4° LU dan 134° BT.
Kota C terletak di 0° dan 90° BT.
Kota D terletak di 0° dan 150° BT.
Kota E terletak di 10° LS dan 110° BT
Kota F terletak di 15° LS dan 122° BT.
Kota G terletak di 20° LS dan 100° BT.
Kota H terletak di 25° LS dan 136° BT.
b) Penentuan atau perhitungan Waktu Garis bujur standard (Bujur 0°) yang melalui Greenwich merupakan garis bujur yang digunakan sebagai ukuran (patokan) perhitungan waktu di seluruh dunia, yang dikenal dengan GMT (Greenwich Meredian Time). Setiap selisih satu derajat meredian perbedaan waktunya adalah 4 menit. Dari mana angka tersebut diperoleh? Bumi berotasi pada porosnya sekali putaran (360º) membutuhkan waktu 24 jam. Maka setiap perputaran 1° dibutuhkan waktu:
Indonesia terletak antara 95º BT - 141º BT.dan dibagi menjadi 3 (tiga) daerah waktu, yaitu: (1) Waktu Indonesia Barat (WIB) Garis bujur yang dijadikan patokan untuk penentu waktu Indonesia bagian barat adalah bujur 105º BT. Dengan demikian selisih waktu dengan GMT adalah: 105 x 4 menit = 420 menit atau 7 jam. Contoh: Jika di Greenwich (0°) pukul 7.00 pagi maka di Jakarta yang berada di wilayah waktu WIB pukul 14.00. (2) Waktu Indonesia Tengah (WITA) Garis bujur yang dijadikan penentu waktu untuk Indonesia bagian tengah adalah garis bujur 120º BT. Dengan demikian, selisih waktu antara WIB dengan WITA adalah : (120 – 105) x 4 menit = 60 menit atau 1 (satu) jam.
Contoh:
Jika Jakarta yang terletak di wilayah waktu WIB
pukul 10.00 maka di Makasar, yang terletak di wilayah WITA adalah pukul 11.00.
(3) Waktu Indonesia Timur (WIT) Garis bujur yang dijadikan penentu waktu untuk
Indonesia bagian timur adalah garis bujur 135º BT. Oleh karena itu selisih
waktu antara WIB dengan WIT adalah: (135 – 105) x 4 menit = 120 menit atau 2
(dua) jam.Contoh : Jika di Jakarta pukul 10.00, maka di Jayapura yang terletak di wilayah waktu WIT adalah pukul 12.00. c) Musim Dengan adanya garis lintang kita dapat mengetahui tempat tempat di muka bumi yang berada di daerah tropis, daerah iklim sedang dan daerah dingin.
Di daerah tropis suhu udaranya selalu panas, dan tidak memiliki empat musin. Musim yang ada umumnya berupa musim penghujan dan musim kemarau. Di daerah lintang sedang (tengah) memiliki empat musim, yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Tempat-tempatr yang memiliki empat musim tersebut contohnya adalah Eropa, Amerika Utara, Australia, Amerika Selatan dan Afrika Selatan. Setiap musim lamanya 3 bulan. Pada musim dingin lamanya siang hari lebih pendek dari pada siang hari. Sebaliknya pada musim panas lamanya siang hari lebih panjang dari pada malam hari.
(belum lengkap gambarnya)
Sumber: crayonpedia.com.
Komentar
Posting Komentar